Kamis, 21 Januari 2010

Konferensi Asia Afrika

TUGAS INDIVIDU
PEMBUATAN MAKALAH
Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh : Mardyana
Kelas : XI IPS 4













SEKOLAH MENENGAH ATAS MUJAHIDIN

PONTIANAK

TAHUN AJARAN

2009/2010



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui Pengetahuan tentang Konferensi Asia Afrika (KAA) terhadap Ilmu Pengetahuan zaman sekarang ataupun dalam kehidupan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

Makalah ini memuat tentang “Konferensi Asia Afrika” dan ini adalah tugas yang diberikan Guru Pembimbing kepada kami sebagai Muridnya untuk mengerjakannya dan wajib untuk dikerjakan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


Penulis























BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu pengetahuan sangat luas , yang dapat banyak kita ketahui . Seperti judul yang saya buat ini tentang “Konferensi Asia Afrika” . “Konferensi Asia Afrika ini adalah pelajaran yang wajib kita ketahui dan kita ingat . Karena pelajaran tersebut sangat la banyak pengetahuannya hbagi kita , yang di mana pelajaran ini terus diulang dalam pelajaran ketika kita masih sokolah . Tidak pada Mata Pelajaran Sejarah saja yang mempelajari tentang pelajaran ini , seperti contohnya Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga mempelajarinya. Maka dari itu kita wajib mengetahuinya , dengan membaca ataupun bertanya kepada Guru Pembimbing.
1. Benua Asia dan Afrika mempunyai banyak kesamaan baik letak, sejarah maupun nasib.
2. Perdamaian Negara-negara didunia terancam akibat adanya pertentangan antara blok barat dan blok timur karena ada beberapa bangsa dikawasan Asia-Afrika yang belum merdeka sepenuhnya.
3. Negara-negara dikawasan Asia-Afrika yang sudah merdeka perlu menjalin kerjasama untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan, ekonomi, sosisl, pendidikan &budaya.
B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Konferensi Asia Afrika” terkait dengan Ilmu Pengetahuan di sekolah dan manfaatnya bagi Pengetahuan kita terhadap pelaksanaan program tersebut.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Jelaskan maksud dan Tujuan diadakannya Konferensi Asia afrika ?
2. Sebutkan bagaimana pelaksanaan Konferensi Asia Afrika berlangsung ?
3. Bagaiman isi dari Dasasila Bandung ?

C. PEMBATASAN MASALAH

Untuk memperjelas makalah saya ini, maka masalah yang di bahas dibatasi pada masalah :

1. Tujuan dan maksud dari pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
2. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
3. Hasil dari Dasasila Bandung

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana tujuan dan maksud dari Konferensi Asia Afrika ?
2. Bagaimana pelaksanaannya berlangsung ?
3. Bagaimana isi dari Dasasila Bandung ?





































BAB II

PEMBAHASAN

Ilmu Pengetahuan sangat penting untuk kita poelajari , walaupun susah untuk dimengerti bagi kita . Namun itu adalah Ilmu yang sangat berguna untuk kita ke depannya nanti . dengan Ilmu Pengetahuan itulah kita dapat berhasil , dengan giatnya kita belajar .

A. TUJUAN DAN MAKSUD KONFERENSI ASIA AFRIKA
Konferensi Bogor menghasilkan 4 tujuan pokok Konferensi Asia Afrika yaitu :
1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerjasama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika , untuk menjelajah serta memajukan kepentingan-kepentingan mereka , baik yang silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik.
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan social , ekonomi , dan kebudayaan Negara yang diwakili.
3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme.
4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika , serta rakyat-rakyatnya didalam dunis dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama didunia.

B. PELAKSANAAN KONFERENSI ASIA AFRIKA
Gedung Dana Pensiun dipersiapkan sebagai tempat sidang-sidang Konferensi . Hotel Homann, Hotel Preanger, dan 12 (duabelas) hotel lainnya serta perumahan perorangan dan pemerintah dipersiapkan pula sebagai tempat menginap para tamu yang berjumlah 1300 orang.
Keperluan transport dilayani oleh 143 mobil, 30 taksi, 20 bus, dengan jumlah 230 sopir dan 350 ton bensin tiap hari serta cadangan 175 ton bensin.
Dalam kesempatan memeriksa persiapan-persiapan terakhir di Bandung pada tanggal 17 April 1955, Presiden RI Soekarno meresmikan penggantian nama Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna, dan sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk lebih menyemarakkan konferensi dan menciptakan suasana konferensi yang sesuai dengan tujuan konferensi.
Pada tanggal 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia Afrika dikirimkan kepada Kepala Pemerintahan 25 (dua puluh lima ) negara Asia dan Afrika. Dari seluruh negara yang diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu, yaitu Federasi Afrika Tengah (Central African Federation), karena memang negara itu masih dikuasai oleh orang-orang bekas penjajahnya. Sedangkan 24 (dua puluh empat) negara lainnya menerima baik undangan itu, meskipun pada mulanya ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi peserta konferensi tiba di Bandung lewat Jakarta pada tanggal 16 April 1955.
Dalam penutup komunike terakhir dinyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika menganjurkan menganjurkan supaya kelima negara penyelenggara mempertimbangkan untuk diadakan pertemuan berikutnya dari konferensi ini, dengan meminta pendapat negara-negara pesreta lainnya. Tetapi usaha untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika kedua sesalu mengalami hambatan yang sulit diatasi. Tatkala usaha itu hampir terwujud (1964), tiba-tiba di negara tuan rumah (Aljazair) terjadi pergantian pemerintahan, sehingga konferensi itu jadi.
Konferensi Asia Afrika di Bandung, telah berhasil menggalang persatuan dan kerja sama di antara negara-negara Asia dan Afrika,baik dalam menghadapi masalah internasional maupun masalah regiobal . Konferensi serupa bagi kalangan tertentu di Asia dan Afrika beberapa lkali diadakan pula, seperti Konferensi Wartawan Asia Afrika , Konferensi Islam Asia Afrika, Konferensi Pengarang Asia Afrika, dan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika.
Konferensi Asia Afrika telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang bangsa-bangsa Asia da Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka, sehingga kemudian lahirlah sejumlah negara merdeka dibenua Asia dan Afrika. Semua itu menandakan bahwa ciat-cita dan semangat Dasa Siala Bandung semakin merasuk kedalam tubuh bangsa-bangsa Aia dan Afrika.
Jiwa Bandung dengan Dasa Silanya telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan internasional. Bandung telah melahirkan faham Dunia Ketiga atau “ Non-Aligned”terhadap dunia pertamanya Washington dan Dunia keduanya Moscow Jawa Bandung telah mengubah juga struktur perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Forum PBB bukan lagi forum eksklusif Barat dan Timur.

B. DASASILA BANDUNG

Sepuluh (10) inti sari / isi yang terkandung dalam Bandung Declaration / Dasasila Bandung :
1. Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum pada Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa.
3. Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras dan bangsa di dunia.
4. Tidak ikut campur dan intervensi persoalan negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun kolektif sesuai dengan piagam pbb.
6. Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingan suatu negara besar.
7. Tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8. Mengatasi dan menyelesaikan segala bentuk perselisihan internasional secara jalan damai dengan persetujuan PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10. Menghormati hukum dan juga kewajiban internasional.

C. SEJARAH KONFERENSI ASIA AFRIKA

Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945,tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa pelosok dunia, terutama dibelahan bumi Asia Afrika,masih ada masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung,bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara.
Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideology maupun kepentingan,yaitu Blok Barat dan Blok Timur.Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap Blok berusaha menarik negara-negara Asia dan afrika agar menjadi pendukung mereka. Hal ini mengakibatnkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung diantara dua Blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan nama “Perang Dingin”.
Timbulnya pergolakan didunia disebabkan pula masih adanya penjajahan di bumi kita ini, terutama di belahan Asia dan Afrika. Memang sebelum tahun 1945, pada umumnya dunia Asia dan Afrika merupakan daerah jajahan bangsa Barat dalam aneka bentuk. Tetapi sejak tahun 1945, banyak di daerah Asia Afrika menjadi negara merdeka dan banyak pula yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara dan bangsa mereka seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di wilayah Afrika Utara; Vietnam di Indo Cina; dan di ujung selatan Afrika. Beberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka pun masih banyak yang menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat , India dan Pakistan terpaksa mengungsi, karena tanah air mereka diduduki secara paksa oleh pasukan Israel yang di Bantu oleh amerika Serikat.
Sementara itu bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsa-bangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat makin dikembangkannya senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa Asia Afrika yang telah merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik divide et impera) dan perang dingin antar blok dunia tersebut.
Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfungsi menangani masalah-masalah dunia, namun nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan tersebut. Sedangakan kenyataannya, akibtan yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika.
Keadaan itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.






























BAB III

PENUTUP


A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “Konferensi Asia Afrika” dapat disimpulkan bahwa :

1. Tujuan dari Konferensi Asia Afrika sangat baik , seperti menjalin hubungan yang baik antara negara lain , menjaga hubungan agar mempereretnya.
2. Membantu masalah keuangan yang sangat rendah agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3. Konferensi Asia Afrika harus dilakukuan sesuai dengan tujuan dan maksudnya.

B. SARAN

Bertolak dari tujuan dan maksud Konferensi Asia Afrika yang begitu banyak pembahasannya dalam Ilmu Pengetahuan, penyusun member4ika saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya kita perluasa lagi tentang Ilmu Pengetahuan kita tentang sejarah di indonesia ataupun di negara kita sendiri.
2. Peran Guru Pembimbing sangat berguna bagi semua , agar mendorong semangat para murid , ataupun orang lain agar rajin membaca buku-buku Ilmu Pengetahuan.




















DAFTAR PUSTAKA
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas